Kabupaten Fakfak, Papua Barat, tidak hanya dikenal dengan hasil laut berupa ikan yang melimpah. Daerah tersebut juga memiliki komoditi laut lainnya yang menggiurkan, yakni telur ikan terbang.
Tahukah para mania jika harga telur ikan terbang yang mencapai ratusan ribu rupiah per kilogramnya membuat para nelayan gemar berburu telur tersebut, bagaimana cara nelayan mencari dan mengolah telur ikan tersebut?
Dengan menumpangi kapal motor yang berkapasitas sepuluh ton, para nelayan berjuang keras di Perairan Kabupaten Fakfak untuk mendapatkan telur ikan terbang. Sebagaian besar nelayan ini berasal dari luar Kabupaten Fakfak, yakni kebanyakan dari Sulawesi Selatan. Meski ombak tinggi disertai angin kencang, para nelayan tak surut untuk memburu tangkapannya.
Memang musim ombak tinggi diyakin para nelayan sebagai waktu yang tepat untuk memperoleh telur ikan terbang. Meski demikian para nelayan ini tetap diwajibkan untuk melapor ke syahbandar Adpel Fakfak terlebih dahulu.
Peralatan yang dibutuhkan untuk mencari telur ikan terbang adalah daun kelapa, bambu, dan tali yang dianyam. Alat-alat ini selanjutnya digunakan sebagai rompong atau tempat menjebak ikan terbang agar datang lalu bertelur di tempat ini.
Untuk mengambil telur ikan terbang para nelayan harus menunggu di tengah laut dari bulan Juni lalu hingga kini. Setelah telur ikan terbang berhasil didapatkan, para nelayan ini selanjutnya melakukan penjemuran sebelum telur dijual kepada calon pembeli. Proses penjemuran sendiri memakan waktu satu hingga dua hari sampai telur ikan ini benar-benar mengering.
Para pembeli telur ikan ini umumnya berasal dari Jakarta dan Surabaya. Biasanya telur ikan ini dihargai Rp. 340 ribu per kilogramnya. Para nelayan menyatakan setelah musim ombak tinggi ini berlalu, mereka akan kembali ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan, sebab saat ombak normal ikan terbang tidak akan bertelur.
(Sumber : mancingmania.com )