Tahukah kalian bahwa ikan Gabus mengandung chana albumin dan asam amino esensial lengkap sehingga sejak dahulu dipercaya dapat mempercepat penyembuhan luka sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi pasien pasca operasi dan melahirkan, dan banyak manfaat lain. Ikan gabus yang kenal memiliki dengan banyak nama di berbagai daerah seperti Haruan, Haruan Kocolan, Bogo, Bayong, Bogo, Licingan, Kutuk , dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti Common Snakehead, Snakehead Murrel, Chevron Snakehead dan Striped Snakehead. Nama ilmiahnya ikan Gabus sendiri adalah Channa striata.
Bahkan, di daerah pedesaan, anak laki-laki pasca dikhitan (sunat) selalu dianjurkan mengkonsumsi ikan Gabus agar penyembuhannya lebih cepat. Caranya, daging ikan Gabus dikukus atau di-steam, sehingga memperoleh filtrate, yang dijadikan menu ekstra bagi penderita hipoalbumin dan luka. Pemberian menu ekstrak filtrat ikan Gabus tersebut berkorelasi positif dengan peningkatan kadar albumin plasma dan penyembuhan luka pascaoperasi.
Lantas, bagaimana teknis ikan Gabus berperan dalam penambahan albumin? Dalam tubuh manusia, albumin (salah satu fraksi protein) disintesis oleh hati kira-kira 100-200 mikrogram/g jaringan hati setiap hari. Albumin didistribusikan secara vaskuler dalam plasma dan secara ekstravaskuler dalam kulit, otot, serta beberapa jaringan lain.
Sintesis albumin dalam sel hati dipengaruhi faktor nutrisi. Terutama, asam amino, hormon, dan adanya satu penyakit. Gangguan sintesis albumin, biasanya terjadi pada pengidap penyakit hati kronis, ginjal, serta kekurangan gizi. Sebenarnya, daging ikan gabus tidak hanya menjadi sumber protein, tapi juga sumber mineral lain. Di antaranya, zinc (seng) dan trace element lain yang diperlukan tubuh.
Hasil studi Eddy pernah diujicobakan di instalasi gizi serta bagian bedah RSU dr Saiful Anwar Malang. Uji coba tersebut dilakukan pada pasien pascaoperasi dengan kadar albumin rendah (1,8 g/dl). Dengan perlakuan 2 kg ikan Gabus masak per hari, telah meningkatkan kadar albumin darah pasien menjadi normal.
(Sumber : mancingmania.com)