Mancing merupakan kegiatan yang sudah populer di Indonesia. Banyaknya spot memancing di tanah air sebut saja danau, rawa, sungai, laut dan lain-lainnya merupakan spot yang sering dituju para pemancing untuk menyalurkan hobi yang notabene sudah merambah berbagai kalangan ini.
Empang merupakan pematang penahan air; bendungan; tebat atau kolam tempat memelihara ikan maupun tambak. Di dunia pemancingan Nusantara ada beberapa jenis empang yang bisa para mania jumpai. Berikut adalah jenis-jenis empang.
1. Empang Harian
Empang harian adalah tempat khusus yang disediakan buat pemancingan. Pada empang ini biasanya pemancing membayar harga lapak (sewa lapak berikut ikannya) baru kemudian memancing. Mancing harian dapat dilakukan setiap hari bahkan ada pemancingan yang bukanya 24 jam.
2. Empang Kiloan
Dinamakan empang kiloan karena sistem yang dipakai saat mancing di empang ini yakni dengan menimbang hasil tangkapan yang diperoleh, kemudian pemancing membayar harga berdasar perolehannya.
3. Empang Borongan
Pemancing atau kelompok pemancing menyewa empang yang waktu memancingnya, jumlah ikan yang diisikan di empang berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak. Atau dapat juga sekelompok pemancing menawar isi empang yang dipunyai petani budidaya, baru kemudian memancingnya setelah ada kesepakatan harga.
4. Empang Lomba
Di sinilah para pemancing mencoba ketangguhannya dengan menerapkan pengetahuan dan pengalamannya terhadap pemancing yang lain tanpa mengurangi keakraban sesamanya. Pada lomba biasanya penyelenggara telah mengisikan sejumlah ikan terlebih dahulu dan menyediakan sejumlah hadiah-hadiah bagi pemenangnya. Kriteria pemenang ditentukan berdasarkan perolehan terberat perekor yang didapat peserta lomba mancing. Lomba biasanya diadakan mulai pagi hingga sore pada hari Minggu atau hari libur lainnya.
5. Empang Galatama
Mancing pada empang sistim galatama adalah mereka yang benar-benar hendak mengasah ketrampilannya memancing, karena hasil ikan tidak dibawa pulang seperti pada sistim mancing yang telah disebut di atas tadi. Ikan yang ditebar di empang ini sangat banyak jumlahnya, penyelenggaraannya bisa setiap hari dan bersifat lomba karena ada hadiahnya. Untuk hadiah biasanya berupa uang, banyaknya tergantung dari jumlah peserta setelah uang yang terkumpul dikurangi oleh bagian yang menjadi hak panitia. Kriteria pemenang sesuai kesepakatan bersama, biasanya seperti juara ikan terberat, juara ikan merah, juara total berat perolehan ikan dan juara total perolehan jumlah satuan ikan. Dalam setiap harinya lomba terbagi dalam beberapa babak atau ronde, yang lamanya antara 2 – 2,5 jam perbabak. Dalam tiap babak didapatkan hasil penentuan juara. Ikan yang diperoleh dilepaskan kembali saat itu juga setelah dilakukan penimbangan. Beberapa peraturan galatama agak berbeda dengan lomba seperti peserta tidak diperbolehkan menggunakan rangkaian berpelampung, menggunakan umpan hidup seperti cacing dan kroto dan beberapa aturan lainnya yang berbeda pada setiap empang yang menyelenggarakan mancing galatama. Pada beberapa daerah menyebutnya sebagai gaplean yang sistimnya hampir mirip dengan galatama.
(Sumber : mancingmania.com)