Layur (Trichiurus lepturus) adalah ikan perairan laut yang mudah dikenal dari bentuknya yang panjang dan ramping. Ikan ini tersebar di perairan tropika maupun sedang. Jenis yang ditemukan di Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik diketahui merupakan populasi yang berbeda.
Ukuran tubuh ikan Layur dapat mencapai panjang 2 m, dengan berat maksimum tercatat 5 kg dan usia dapat mencapai 15 tahun. Kegemarannya pada siang hari berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya plankton dan krustasea. Pada waktu malam ikan ini mendekat ke dasar perairan untuk mencari makan.
Ikan Layur memiliki sifat fototaksis positif yaitu tertarik dengan rangsangan cahaya. Ikan Layur juga merupakan ikan yang yang sosial, dimana mereka biasanya hidup secara bergerombol. Keunikan lain yang dimiliki ikan Layur yaitu mereka dapat hidup hingga 15 tahun lamanya. Selain umurnya yang berpotensi cukup panjang, tubuh ikan Layur juga bisa mencpai 1,5 m dengan bobot bisa mencapai hingga 5kg.
Di Indonesia, ikan Layur menyebar dan dijumpai pada semua perairan pantai Indonesia. Penyebarannya meliputi Tuban, Lawang, Jampang, Pelabuhan Ratu, Cibanteng, Ujung Genteng dan Sukawayana. Tekstur daging yang lembut, tidak terlalu amis, tidak berminyak dan tidak memiliki banyak duri membuat ikan Layur ini banyak diburu dan menjadi salah satu komoditas ekspor. Selain itu ikan Layur yang mudah diolah menjadi berbagai masakan semakin membuat ikan Layur sangat digemari.
Disamping rasa daging yang lezat juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, ternyata ikan Layur juga menjadi target ikan favorit bagi pemancing nusantara. Cara memancing ikan Layur hampir sama dengan mancing kotrek atau mancing dasaran (bottom fishing), Pemula, disarankan tidak menggunakan set modern tapi coba dengan teknik mancing tradisional yaitu handline menggunakan pancing gulung. Dengan handline akan lebih mudah menaklukan ikan Layur.
Jika menggunakan joran dan ril harus ekstra hati-hati, dikarenakan saat menangkap badan ikan dan melepaskan kail dari mulut Layur yang bertubuh panjang dan tipis ini, Layur akan bergerak sangat agresif seperti belut. Ditambah gigi Layur yang terkenal setajam silet tentunya akan sedikit berbahaya.
Ada dua cara yang bisa Anda coba untuk memancing Layur.
1. Dengan menggunakan pemberat.
Perlu diingat bahwa pemberat harus berada di dasar sedang umpan berada 1-2 meter diatasnya. Hal ini mengingat ikan ini adalah jenis ikan “mengambang” dan bukan ikan dasar laut. Gunakan senar yang kecil saja namun kuat, bila perlu gunakan senar kawat (neklin). Ini penting untuk menghindari putusnya senar oleh tajamnya gigi-gigi Layur, Tehnik pertama ini konsentrasi penuh pada gerkan senar Anda, jangan terburu-buru mengangkatnya karena ikan Layur sangat agresif sehingga bila ada gerakan mendadak bisa jadi umpan hanya dicabik atau justru di tinggalkan, sehingga penting bersabar agar mata kail sungguh telah ditelan Layur.
2. menggunakan pelampung.
Tehnik kedua ini adalah tehnik yang lebih sering digunakan dan efektif. Tetap sama, gunakan senar atau line yang kuat namun tidaklah besar. Cukup bila senar mampu mengangkat bobot sampai 2 kilogram. Pasang umpan dengan jarak kurang lebih 1 meter dari pelampung dan perhatikan gerakan pelampung. Untuk Anda yang memancing Layur pada malam hari ada baiknya memasang posfor sebagai penanda pelampung.
Untuk umpan gunakan teri atau potongan “blereng” (tongkol bergaris) karena dalam kegelapan jenis-jenis ikan ini memancarkan cahaya sehingga efektif untuk menarik perhatian Layur.
(Sumber : mancingmania.com)