3 Karakteristik Ikan Berdasarkan Habitat dan Kedalaman Air

Ikan-nasi

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27000 di seluruh dunia.

Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan, biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk Lamprey dan Ikan Hag), serta ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk Hiu dan Pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).

Ikan dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.

Keanekaragaman tempat hidup mempengaruhi ikan penghuninya. Banyak variasi yang tak terhitung jumlahnya pada ikan yang menyangkut masalah struktur, bentuk, sirip dan sebagainya, merupakan modifikasi yang dikembangkan ikan dalam usahanya untuk menyesuaikan diri terhadap suatu lingkungan tertentu.

Sungai yang deras dan sungai yang tenang memiliki arus yang berbeda sehingga mempengaruhi kehidupan ikan. Danau yang dangkal dan yang dalam mempunyai berbagai pola perubahan suhu secara musiman. Kedalaman samudra menyajikan kemungkinan untuk pegkhususan yang lain. Lingkungan perairan samudra yang tampak sama di berbagai daerah di dunia ini sebetulnya sama sekali berbeda dalam hal sifat kimiawi airnya, tipe dasarnya dan perubahan musimnya. Ikan menyesuaikan diri terhadap segala kondisi tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas maka karakteristik ikan secara umum dapat dibagi menjadi 3 jenis klasifikasi berdasarkan habitat kedalaman air diantaranya

Jenis Ikan di Dasar Air

Jenis ikan ini selalu berada di dasar air, baik itu dasar kolam, rawa, sungai dan laut. Biasanya ikan seperti ini dapat kita lihat langsung perbedaannya pada fisik ikan. Kebanyakan ikan ini tidak mempunyai sisik, dan pada bagian bawah badan ikan ini bentuknya sedikit mendatar/melebar apabila dibandingkan bagian atas badannya.

Sebagai contoh adalah ikan Baung, ikan Patin, ikan Betutu, ikan Keting dan ikan Pari. Namun hal itu pun bukan patokan, karena tidak semua jenis ikan ini mempunyai bagian bawah yang lebih lebar dibandingkan bagian atas badannya. Contohnya ikan kakap yang biasanya berada di terumbu karang dan ikan belida yang hidup di air tawar.

Untuk mengetahui lokasi hotspot ikan-ikan ini, kita harus memperhatikan lingkungan di sekitar kita terlebih dahulu. Bagaimana struktur geografis sungai atau laut tempat kita akan memancing. Bagaimana ketinggian air, kedalaman air, dan lokasi yang sesuai untuk mencapai titik hotspot.

Jenis Ikan di Permukaan Air

Jenis ikan seperti ini sering kita lihat di permukaan-permukaan air, baik itu di kolam, rawa, sungai, maupun laut. Untuk jenis ikan ini tidak ada ciri-ciri tertentunya karena hampir semua ikan yang kita kenal mempunyai bentuk fisik yang sama dengan jenis ikan ini.

Untuk ikan air tawar, jenis ikan ini biasanya mempunyai sisik di badan. Contoh yang paling sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah ikan Gabus, ikan Toman dan ikan Gurami. Kebanyakan ikan-ikan permukaan ini sering terlihat di daerah-daerah teduh yang terlindungi oleh semak dan belukar di pinggir sungai, ranting atau batang kayu yang tumbang, dan tumbuhan-tumbuhan yang hidup dipermukaan air.

Untuk ikan laut ukurannya relatif lebih kecil dan biasanya selalu bergerombolan dan dalam jumlah yang besar. Ikan-ikan ini selalu menjadi santapan oleh ikan-ikan predator lainnya dan oleh burung-burung laut.

Jenis Ikan di Semua Massa Air

Ikan jenis ini, sulit untuk di prediksi apakah termasuk ke dalam jenis ikan dasar atau jenis ikan permukaan air. Hal ini dikarenakan ikan ini selalu berpindah-pindah dan mampu bertahan lama di dasar maupun permukaan air. Kebanyakan ikan ini memiliki sisik di badan, sama halnya dengan jenis ikan permukaan. Sebagai contoh adalah ikan Nila, Ikan Mujair dan Ikan Betik.

Apabila kita memancing di alam bebas (di sungai atau di laut) kita harus berusaha untuk dapat menyatu dengan alam. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih jeli dalam melihat titik-titik hotspot yang akan kita jadikan sebagai lahan memancing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Main Menu