Keberadaan umpan racikan saat ini memang tengah digandrungi banyak masyarakat yang memiliki hobi memancing. Dengan berbagai alasan penggunaan umpan racikan seperti pelet yang dicampur dengan bahan-bahan penguat aroma, misalnya saja essen dapat membuat ikan tertarik untuk langsung memakan umpan. Biasanya umpan seperti ini lebih banyak digunakan saat memancing di kolam baik harian maupun galatama. Namun tahukah anda jika umpan yang puluhan tahun telah ada ternyata lebih mujarab untuk digunakan selain cacing ?. Umpan ini telah turun-temurun dijadikan umpan yang paling efektif dan menghindari boncos. Selain itu umpan ini gratis bahkan jika langka sekalipun ada yang menjualnya dengan harga murah.
Umpan tersebut sering dikenal dengan nama Gendon (Ulat sagu ) dan Lundi. Sebutan ini lebih kepada sebuatan khas bagi sebagian daerah di Indonesia, ada juga nama lain yang sering disebut dengan Uret. Sekilas jika dilihat antara Lundi dan Gendon sangat mirip, namun jika dilihat lebih teliti lagi maka, anda dapat melihat dari sisi bentuk tubuh, warna hingga anggota tubuhnya. Gendon memiliki tubuh yang lebih gemuk dibandingkan Lundi, meski warnanya tidak jauh berbeda, namun dapat dilihat warna kuning pada gendon sedikit berbeda dari lundi yang didominasi warna putih. Perbedaan paling mencolok dapat dilihat dari kaki, dimana Lundi memiliki kaki sedangkan Gendon tidak. Detailnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini
gendon
Lundi
Gendon (Ulat Sagu) adalah larva kumbang merah kelapa (Rhynchophorus Ferruginenus) yang biasanya hidup di batang pohon sagu dan kelapa yang sudah membuasuk. Sedangkan Lundi merupakan larva kumbang tanduk (Chalcosoma atlas) yang hidup di batang-batang kayu yang sudah membusuk, batang kelapa hingga dapat ditemukan di dalam tanah. Kedua hewan ini memiliki protein yang sangat tinggi dalam tubuhnya. Bahkan di wilayah Kamoro, Papua, Gendon (Ulat sagu) ini dijadikan santapan.
Protein yang terkandung dalam kedua hewan ini tentu membuat predator-predator liar di air tawar tergoda untuk menyantapnya. Terbukti beberapa jenis predator air tawar seperti Gabus, Lele, Sidat, baung bahkan Betik sekalipun menyukai umpan ini. Adapun rahasia mujarabnya dari umpan ini adalah pada kandungan cairan didalam tubuhnya. Oleh karena itu usahakan agar menancapkan kail secara benar yaitu dengan menancapkannya dari bagian bawahnya melewati perut hingga berakhir pada bagian kepalanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terbuangnya cairan protein yang terkandung dalam Lundi dan Gendon secara sia-sia.
Keberadaan Lundi dan Gendon sendiri sebenarnya cukup gampang dicari di wilayah pedesaan utamanya. Sebagaimana yang telah dijelaskan tadi bahwa hewan ini sering berada di batang-batang pohon sagu, kelapa, kelapa sawit bahkan bisa ditemukan didalam tanah di dekat akar tumbuhan. Bila anda berada di perkootaan mungkin bisa datang untuk membeli di toko-toko pakan ternak. Umpan ini wajib anda coba terutama anda yang selalu menargetkan Ikan-ikan predator, namun berakhir dengan keboncosan. Inilah umpan yang bisa jadi penawar keboncosan anda. Selamat mencoba dan semoga berhasil.