Polypterus atau biasa disebut ikan palmas / ikan naga adalah salah satu dari berbagai macam jenis ikan hias yang cukup di gemari oleh kalangan hobbies atau pecinta ikan hias karena keunikannya dan banyak pula yang mencoba untuk membudidayakannya.Dari asal usulnya, Polypteus atau Ikan Palmas (ikan naga) merupakan ikan yang tergolong dalam Family Polypteridae (Bichir), artinya ikan bersirip banyak.
Ikan ini termasuk ikan primitif dan sering disebut sebagai “snake like fish” (ikan ular). Penyebaran adalah di Afrika Barat. Jika hidup dengan normal Panjang rata-rata ikan palmas mencapai 30 cm. Untuk mendukung hidupnya, lingkungan yang harus dimiliki ada pada kisaran pH 6.5 – 7, dan temperatur 16-27 ° C, dengan lanskap bawah air berupa batuan, pasir dan tanaman air tawar. Sebagai Binatang carnivora, pakan utama ikan naga adalah pakan hidup berupa ikan-ikan kecil, atau daging-dagingan lain seperti daging udang atau daging ikan.
Wadah Budidaya
Untuk budidaya ikan palmas dapat dilakukan dengan cara berpasangan ataupun masal, pada umumnya jika dilakukan dengan cara pasangan 1 betina dan 1 jantan atau massal 3 betina 2 jantan dapat menggunakan wadah akuarium atau bak semen/plastik dengan ukuran 100cm x 50cm x 40cm dengan ketinggian air rata-rata 25cm. yang di lengkapi airator atau submersible agar tersedia oksigen terlarut di dalamnya.
Selain untuk wadah pemijahan juga di butuhkan wadah untuk penetasan telur dari hasil pemijahan dengan ukuran yang sama dgn dilengkapi airrator.
Ciri khusus yang harus dikenali:
Indukan Ikan palmas jantan:
- Umur +/- 1 tahun
- Memiliki sirip anal yang lebar.
- Memiliki bentuk tubuh yg proporsional
- Kondisi tubuh sehat.
Indukan Ikan palmas betina:
- Umur +/- 1 tahun.
- Memiliki sirip anal yang kecil
- Memiliki bentuk tubuh yg proporsional
- Kondisi tubuh sehat.
Cara dan Langkah-langkah Budidaya, pemijahan, dan perawatan Ikan Naga-palmas:
Bagi para pemula dan hobies yang ingin melakukan pemijahan ikan Palmas, maka perlu dilakukan langkah langkah sbb:
- Persiapkan wadah pemijahan dan penetasan, isi air dengan ketinggian +/- 25cm. untuk pemijahan lengkapi dengan airrator atau submersible sedangkan untuk penetasan gunakan saja airrator.
- Masukkan indukan secara pasangan ataupun massal ke dalam wadah pemijahan.
- Letakkan Substrat untuk sarana peletakan telur ikan yang pada umumnya di buat dari tali plastik yg dibentuk menjadi substrat.
- Perhatikan Ikan pada hari ke-2 atau ke-3 apakah ikan sudah atau sedang melakukan perkawinan, jika ikan sedang melakukan perkawinan biarkan sampai ikan tersebut selesai kawin jika tidak periksa substrat apakah sudah ada telor atau belum.
- Jika di substrat terdapat telur berarti ikan sudah melakukan perkawinan, maka letakkan substrat kedalam wadah penetasan, sebelum diletakkan teteskan cairan anti jamur secukupnya kedalam wadah penetasan.
- Pada hari ke-3 atau ke-4 di akuarium penetasan pada umumnya telur sudah menetas, biarkan sampai semua telur yang menetas sempurna.
- Pada hari ke-5 atau ke-6 berikanlah pakan secukupnya untuk burayak yg telah menetas dengan artemia atau bisa dengan cacing sutra/tubiflex. biarkan substrat tetap berada didalam wadah penetasan.
- Pada hari ke-7 atau ke-8 angkatlah substrat dan goyangkan perlahan agar burayak yang menetas di dalam substrat dapat turun kebawah. cucilah substrat lalu jemur untuk dipergunakan pada pemijahan berikutnya.
- Setelah substrat telah diangkat lengkapi akuarium penetasan dengan busa filtrasi agar sisa telor yg membusuk dapat tersaring dengan baik sehingga kualitas air tetap terjaga.
- Berikanlah burayak pakan secukupnya agar kualitas air terjaga dan burayak mendapat cukup makanan.
- Pada hari ke-20 burayak akan terlihat membesar dan sudah kuat untuk di pindahkan ke wadah pembesaran ataupun siap untuk di jual.
(Sumber : anekapeliharaanhias.blogspot.com)