CARA MEMBUAT DAN MENJAGA AIR BERKUALITAS UNTUK IKAN HIAS

Dalam pemeliharaan dan budidaya ikan hias salah satu faktor terpenting adalah kualitas air yang kita gunakan. Agar ikan dapat hidup dan tumbuh dengan optimal, diperlukan air yang berkualitas yaitu air yang bersih dan bebas dari bahan-bahan berbahaya (beracun), dan bahan-bahan lain yang tidak dibutuhkan ikan. Jumlah dan volume air pun harus memadai supaya tidak terjadi kepadatan populasi yang terlalu tinggi sehingga ikan kekurangan oksigen yang bisa menyebabkan kematian bagi si ikan.

Dalam pemeliharaan ikan hias dan ikan sejenisnya, pelu dilakukan pengukuran kualitas air, kualitas air itu dapat sobat ukur dengan beberapa parameter yang akan kita bahas berikut ini.

A. Derajat Keasamaan (pH) air

Pada air untuk ikan hias-peliharaan, kita mengenal adanya Keasaman atau pH air. Apakah itu Keasaman atau pH air?, Keasaman atau pH air (pondus Hydrogeni) adalah indikasi dari bobot hidrogen yang berada di dalam air. Derajat keasamaan diukur dengan skala 1-14, Angka tujuh pada derajat keasaman menandakan keasaman ari bersifat netral. Sementara itu, angka satu menunjukan air bersifat sangat asam. Sebaliknya, angka 14 menunjukan air bersifat sangat basa atau alkalis. Ikan bias biasanya hidup optimal di dalam air pada kisaran pH 6,5 – 8.

Untuk pengukuran sendiri dapat kita lakukan dengan menggunakan kertas pH atau kertas lakmus (metode perbedaan warna). Bentuk kertas lakmus berupa potongan-potngan kertas berukuran kecil. Cara pengukurannya gampang, ambil sampel air, kemudian celupkan kertas lakmus dalam air sampel selama beberapa detik hingga tidak terjadi perubahan warna. Cocokan warna kertas lakmus dengan indikator warna pH yang tertera dalam kemasan kertas lakmus. Supaya hasilnya lebih akurat, ambil dan tes 2=3 sampel air.Selain dengan kertas lakmus, pengukuran pH juga dapat sobat lakukan dengan menggunakan pH meter otomatis.

Sobat dapat juga menggunakan kapur bordo untuk menaikan PH air agar sesuai dengan ketentuan pemeliharaan ikan. Gunaka sebanyak 2 cc perliter air kapur bordo, sebaiknya air ber-pH terlalu basa atau skala meternya menunjukan angka di atas 7 perlu dinetralkan dengan menambahkan daun-daunan yang telah direndam ke dalam air selama 2-3 hari. Untuk menetralkan pH air di dalam aquarium, cukup masukan 2-3 lembar daun ketapang ke dalamnya.

Besar kecilnya angka pH sangat dipengaruhi oleh kandungan karbondioksida (CO₂) di dalam air. Karbondioksida adalah hasil dari respirasi atau pernapasan ikan yang menghasilkan kandungan CO₂ berbeda di siang dan malam hari. Ketika malam hari, kadar CO₂ meningkat sehingga pH air juga naik. Ketika pagi dan siang hari, kadar CO₂ akan turun sehingga pH air juga ikut turun.

Faktor lain yang mempengaruhi pH air adalah sisa pakan dan kotoran ikan. Jika air jarang diganti, bekas dan kotoran ikan akan semakin menumpuk. Akibatnya, pH air menjadi semakin rendah. Untuk menetralkannya, sedot kotoran tersebut dari dasar aquarium, kemudian ganti separuh air aquarium dengan ari baru yang masih segar. Sementara itu, untuk menetralkan pH di dalam kolam, harus dikuras terlebih dahulu kemudian bersihkan dari kotoran, dan keringkan kolamnya.

B. Oksigen Terlarut

Sebagian besar ikan membutuhkan oksigen (O₂) terlaru dalam air sebanyak 3 mg/l. Idealnya, batas minimal kandungan oksigen terlarut untuk pertumbuhan ikan adalah 5 mg/l. Meskipun demikian, ikan hias masih dapat hidup dibawah batas minimal tersebut. Konsekuensinya nafsu makannya akan menurun dan pertumbuhannya terhambat.

Untuk mengatasi berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air perlu dilakukan cara-cara sebagai berikut :

1. Mekanik

Cara mekanik ini dengan menggunakan aerator atau alat sirkulasi air (pompa) yang mampu memutar oksigen dari udara ke dalam air secara cepat dan dalam jumlah besar. Intinya, aerator berfungsi untuk meningkatkan intensitas pertukaran air sehingga kualitas air dapat terjaga.

2. Kimia

Meskipun jarang digunakan, salah satunya dengan pemberian superfosfat telah terbukti mampu merangsang pertumbuhan fitoplankton baru yang dapat membantu proses fotosintesis.

3. Biologi

Cara ini dilakukan dengan menjaga keseimbangan kandungan oksigen antara tumbuhan penghasil oksigen dan organisme pengguna oksigen. Perlu diperhatikan antara jumlah Tanaman air di dalam aquarium dengan jumlah ikan di dalamnya.

 

(Sumber : anekapeliharaanhias.blogspot.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Main Menu