Ampuhnya Teknik Ngoncer untuk Berburu Barramundi
Barramundi atau ikan Kakap Putih bagi para angler Nusantara mungkin bak jackpot yang wajib dinaikkan ke atas permukaan. Tarikan Barramundi yang terkenal akan perlawanannya yang gigih, membuatnya selalu diicar oleh banyak para pemancing.
Di Indonesia, salah satu tekhnik mancing Barramundi yang cukup populer adalah dengan cara ngoncer. Tekhnik tradisional yang hingga saat ini masih digunakan oleh banyak para angler Nusantara ini selain memiliki rating strike lebih tinggi ternyata juga cukup ampuh digunakan di berbagai habitat Barramundi di Indonesia.
Teknik ngoncer sangat mudah dilakukan karena umpan tinggal dilemparkan saja dan joran ditancapkan/diletakkan di pinggir tanggul dan para mania tinggal menunggu ikan memakan umpannya. Rangkaian pancing yang digunakan adalah rangkaian tunggal. Kail diikat di leader/tali pandu 30 lbs – 60 lbs. Panjang leader 30 cm – 50 cm. Urutannya adalah kail, leader, kili-kili dan kenur.
Cara memancing dengan teknik koncer/ngoncer ini sering dilakukan dengan cara memegang joran selalu aktif dan kenur ditarik ulur perlahan-lahan agar udang putih hidup selalu terlihat aktif berenang, menyelam/berenang bebas. Hal itu akan membuat ikan lebih terangsang untuk memakan umpan. Hanya memang teknik ini dilakukan dengan latihan rutin agar para mania bisa memiliki refleks atau merasakan gerakan larinya udang/umpan hidup tersebut. Dengan demikian, nantinya para mania memiliki insting yang kuat bila mana ada ikan yang akan memakan umpan ikan tersebut.
Biasanya dalam tehnik koncer/ngoncer. Umpan yang digunakan adalah udang putih yang masih hidup atau ikan Belanak, Mujair, ikan Mas, ikan Lele putih, bandeng dan lain-lain. ukuran umpannya minimal 5-10 cm. Cara mengikat umpan hidup teknik ngoncer ikan kakap putih ini yaitu, kail dikaitkan di ekor udang putih hidup. Jika pakai umpan ikan, tancapkan di punggung ikan/ekor, (bila dengan ikan hidup, sebaiknya kail diikat dengan benang kasur. Caranya benang dimasukkan dengan jarum dan ditusukkan di punggung ikan di bawah sirip punggung, dan benang dikaitkan ke kail).
Saat joran ditancapkan/diletakkan di tanggul atau di tanah, maka kenur harus di jepit dengan karet gelang yang dilingkarkan di dekat gagang joran dan jangan terlalu kencang untuk melingkarinya, lalu kenur di beri uluran sepanjang 2-3 meter. Apabila spot berupa tonggak bambu/kayu, rumpon, sebaiknya joran selalu dipegang dan umpan aktif dimainkan karena cara ini lebih efektif.
Teknik ini biasanya joran selalu aktif dipegang sambil kenur dimainkan dengan cara tarik ulur perlahan-lahan/sedikit demi sedikit. Namun bila para mania lelah/kecapaian karena terus-menerus memegang joran. Para mania bisa beristirahat dan joran diletakkan di tanah/tempat penyangga joran dan umpan tetap tergantung minimal 60% kedalaman airnya.
Teknik ini lebih efektif bila memancing di spot bebatuan/rumpon atau patok bambu/rumpon pohon tumbang. Gunakan umpan udang hidup (sebaiknya udang yang putih). Kail bisa dikaitkan di ruas terakhir dekat ekor udang atau yang terbaik kail dikaitkan/dikaitkan di tanduk kepala udang putih tersebut (bisa diikat dengan benang).
Bila ditancapkan di tanduk kepala udang tersebut berhati-hatilah jangan sampai kail tersebut menusuk kepala udang. Saat umpan di makan ikan. Joran hanya diturunkan 30 cm ke bawah dan langsung disentakkan agar ikan tidak masuk ke rumpon.
Biasanya pada teknik ini kail akan menancap di sekitar mulut ikan dan tidak sampai tertelan masuk ke perut ikan. Hal itu berbeda bila kail ditancapkan di dekat ekor udang, perlu diberi efek backdrop (mengulur kenur 2-3 meter) baru joran disentakkan. Biasanya ikan sudah masuk ke rumpon dan kenur sering putus. Nah para mania, semoga bermanfaat dan salam strike.