Ngagurah Dano : Tradisi Unik Menjaring Ikan

Manfaat-dan-Khasiat-Ikan-Mujair

Ngagurah Dano : Tradisi Unik Menjaring Ikan. Dalam rangkaian Anyer Krakatau Culture Festival (AKCF) tahun 2018, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah bersama masyarakat dari kecamatan Cinangka, Padarincang, Ciomas dan Mancak bersama-sama memeriahkan kegiatan Ngagurah Dano di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidano, Banten.

Kegiatan Ngagurah Dano ini merupakan agenda rutin tahunan, yaitu kegiatan menangkap ikan yang dilakukan setelah panen raya para petani. Biasanya saat musim kemarau. Rutinitas tersebut dijadikannya sebagai ajang silaturahim para petani setelah sibuk bercocok tanam.

Pada kesempatan ini Ratu Tatu Chasanah bersama warga ‘ngoyor’ ke tengah sungai Cidano untuk menjaring ikan. Alat yang digunakan masih sangat tradisional, yaitu Sair, Tadah, Anco, dan Jala, yang berbentuk seperti seser di kolam pemancingan, seluruh peserta berlomba-lomba untuk menjaring ikan penghuni sungai Cidano seperti; ikan Paitan, Nilem, Tawes, dan Gabus.

Acara ini dimulai di Cipanas pada pukul 07.00 WIB yang kemudian mereka menuju titik finis di tambakan dekat jembatan Ciraab. Menariknya panita juga menyiapkan hadiah sebesar Rp5 juta untuk warga yang mendapatkan ikan terbanyak. Untuk jenis ikan yang dicari yaitu ikan nilem, paitan, tawes, gabus, nila, dan ikan emas.

Selain memang sudah menjadi tradisi masyarakat, Ngagurah Dano juga mampu menggerakan roda ekonomi masyarakat yang berada di sekitar Rawa Danau. Kemudian ke depan Ngagurah Dano dapat dihadiri oleh wasatawan dari luar Provinsi Banten, bahkan wisatawan mancanegara. “Saat ini baru bisa dihadiri oleh masyarakat Kabupaten Serang karena baru masuk AKCF,” ujar Ratu Tatu Chasanah.

Untuk itu, beliau akan memperbaiki sarana dan prasarana. Karena untuk menjaring pengunjung dan wisatawan syaratnya tentu adalah faktor kenyamanan dan juga kemudahan akses,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Main Menu